Situs Nyai Mas Subang Kranjang Terbakar, Siapa Sosok Wanita Ini?

Situs Nyai Mas Subang Kranjang Terbakar, Siapa Sosok Wanita Ini?

Kebakaran terjadi hari Sabtu (25/8) Pukul 13.00 WIB di Situs Nyi Mas Subang Kranjang atau dikenal Ratu Kencana Larang. Menurut Raden Ahmad Rafan Safari Hasyim insiden tersebut diduga dipicu oleh tumpukan sampah yang semula dibakar orang. \"Disamping situs ada pohon pisang yang daunnya kering. Selanjutnya api tertiup angin merambah ke pisang yang dekat dengan bangunan situs yang masih ada sebagian terbuat dari bambu. Sontak api menyebar hingga ke atas.\" \"Tidak   \"Gambar \"Gambar Lantas, Siapa Nyi Mas Subang Kranjang atau dikenal Ratu Kencana Larang? Menurut catatan Purwaka Caruban Nagari, Nyi Mas Subang Kranjang menikah dengan R. Pamanah Rasa usai mengikuti sayembara. R.Pamanah Rasa mengalahkan sepupunya Raden Amuk Marugul. Namun menurut naskah Serat Carub Kandha pertemuan R. Pamanah Rasa dengan Nyi Mas Subang Kranjang terjadi di Pesantren Pulau Kalapa milik Syeikh Hasanudin bin Yusuf Shidik. Cerita lisan menyebutkan bahwa Nyi Mas Subang Kranjang meminta syarat Selendang sewidak depa dan lintang kerti jejer satus (artinya masuk agama Islam). Lebih lanjut, Filolog Cirebon, Raden Ahmad Rafan Safari Hasyim mengungkapkan Nyi Mas Subang Kranjang adalah seorang Syarifah, wanita keturunan ahlul bait dari jalur ibu. Ibu Nyi Mas Subang Kranjang bernama Siti Syarifah yang masih kerabat dari Syeikh Nurjati. Ayahnya Ki Gedeng Tapa yang berasal dari Galuh. Dia adalah putra dari Pangeran Giri Dewata atau dikenal Ki Ageng Kasmaya,  Raja Wanagiri. Kakeknya adalah Rakean Bunisora adik dari Prabu Linggahyang yang wafat di Bubat. \"Situs di Singhapura, Desa Sirnabaya Cirebon merupakan tempat pernikahan Nyi Mas Subang Kranjang dan R.Pamanahrasa. Setelah menikah dengan R.Pamanahrasa, Nyai Mas Subang Kranjang diboyong ke Pakuan Pajajaran,\" jelas Rafan Hashim kepada radarcirebon.com, Minggu (26/8). Pernikahannya dengan Maharaja Sunda Pajajaran dikaruniai tiga orang putra. \"Pangeran Walangsungsang, Dewi Sari Kabunan atau dikenal Rara Satang, dan Pangeran Raja Sengara atau dikenal Rakean Satang, \" ungkapnya. Ketiga putra Singapura itu sangat rajin mempelajari Islam. Mereka sering pergi mencuri waktu naik perahu ke Syeik Hadanudin atau Syeikh Quro untuk belajar al Quran. \"Ibunya merasa khawatir ketahuan intelijen Pajajaran. Akhirnya Nyai Mas Subang Kranjang meminta ke suaminya agar pindah ke istana Banten,\" pungkas Rafan. Sampai Akhir hayatnya Nyai Mas Subang Kranjang tinggal di Banten.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: